Akhirnya, di tahun 2020 saya menonton series dari Drama Korea. Setelah kemarin menamatkan Crash Landing on You dan ter-hooked oleh jalan cerita serta cast-nya, sekarang lagi-lagi saya terkena racun dari drama Korea terbaru, Itaewon Class. Drama ini diadaptasi dari Webtoon yang dipublikasikan di situs Daum dengan rating 9,9 dari 10.
Mengisahkan tentang perjuangan seorang anak muda yang sudah tidak memiliki orangtua, Park Seo-Ro-Yi (diperankan oleh Park Seo Joon) dalam mengembangkan bisnisnya pada bidang restoran di daerah Itaewon, bernama Danbam.
Sejujurnya, pada episode awal saya terkecoh oleh alur ceritanya. Hal ini dikarenakan cerita awal dimulai ketika Park Seo-Ro-Yi masih remaja dan baru saja pindah ke SMA Gwangjin. Seperti layaknya drama lain, selalu ada bullying pada masa SMA dan yang tidak kalah selalu ada adalah perempuan idaman. Itulah mengapa saya merasa terkecoh. Saya berpikir kalau dominasi cerita akan berkutat pada Park Seo-Ro-Yi dan perempuan idamannya, Oh Soo-A (diperankan oleh Kwon Na-Ra).
Ternyata, saya salah.
Konflik Cerita
Konflik dari drama Korea ini tidak langsung muncul pada episode pertama. Penonton dibiarkan untuk menebak kemana sesungguhnya arah cerita ini akan dijalankan.
Ketika Park Seo-Ro-Yi pindah ke SMA Gwangjin, dia membela Lee Ho-Jin (diperankan oleh Lee Da-Wit) yang sedang di-bully oleh Jang Geun-Won (diperankan oleh Ahn Bo-Hyun). Park Seo-Ro-memukul Jang Geun-Won, namun ternyata yang dia pukul adalah anak dari CEO dimana ayah Park Seo-Ro-Yi bekerja, yaitu Perusahaan Jangga.
Inilah awal mula dari konflik yang ada. Park Seo-Ro-Yi menolak untuk meminta maaf kepada Jang Geun-Won, sehingga sang ayah, Park Sung-Yeol (diperankan oleh Son Hyun-Joo) dipecat langsung oleh CEO Jangga karena mendukung keputusan anaknya untuk tidak berlutut meminta maaf. Long story short, Park Seo-Ro-Yi dikeluarkan dari sekolah. Konflik tidak berhenti disitu saja, konflik besar yang akan menjadi awal dari semua cerita selanjutnya adalah ketika Jang Geun-Won menabrak lari ayah Park Seo-Ro-Yi. Bukannya menelpon ambulance secepatnya atau menyerahkan diri ke polisi, Jang Geun-Won malah melarikan diri dan menutupi kecelakaan tersebut dengan merekayasanya atas perbuatan orang lain. Oh Soo-A melihat hasil rekaman CCTV yang dibawa oleh detektif yang ditugasi mengurus case ini bernama Oh Byung-Heon (diperankan oleh Yoon Kyung-Ho), menyadari bahwa mobil yang ada dalam rekaman CCTV tersebut adalah milik Jang Geun-Won. Alhasil, Park Seo-Ro-Yi yang masih diselimuti dengan kesedihan dan amarah langsung mendatangi Jang Geun-Won dan memukulnya habis-habisan, sehingga Park Seo-Ro-Yi harus dipenjara selama tiga tahun.
Di dalam penjara, dia berjanji akan membalas dendam kematian ayahnya dengan membuat restoran tandingan Jangga dan akan menjatuhkan perusahaan tersebut.
Hidden Gem Character
Please kindly take a note, tolong hapalkan setiap karakter pemain pada episode-episode awal. Ini salah satu part yang keren menurut saya. Hidden gem yang saya bahkan tidak berekspektasi bahwa setiap pemain yang muncul di episode awal akan memiliki peran penting masing-masing untuk membantu Park Seo-Ro-Yi dalam mendirikan perusahaan yang akan menjadi competitor terberat Perusahaan Jangga.
Sebagai contoh, Kang Min-Jung (yang diperankan oleh Kim Hye-Hun), salah satu direksi dari Perusahaan Jangga yang juga anak dari kolega Jang Dae-Hee (diperankan oleh Yoo Jae-Myung), sang CEO, ketika pertama kali merintis Jangga. Siapa sangka kalau dia pada akhirnya akan menjadi tim dan business advisor Park Seo-Ro-Yi dalam mendirikan perusahaan?
Selain itu, ada Lee Ho-Jin yang saya bahkan lupa kalau dia adalah awal dari semua ini terjadi karena dialah Park Seo-Ro-Yi dan Jang Geun-Won menjadi musuh sepanjang masa. Di masa depan, siapa sangka dia akan menjadi financial advisor yang hebat untuk Park Seo-Ro-Yi dan perusahaannya?
Satu lagi karakter yang hooked me adalah Detektif Oh Byung-Heon. Dia adalah detektif yang mengurus case kecelakaan ayah Park Seo-Ro-Yi dulu. Siapa sangka di masa depan dia berperan dalam mengembangkan bisnis Park Seo-Ro-Yi dan juga merelakan freedom-nya untuk menebus kesalahan pada Park Seo-Ro-Yi?
The Original Soundtrack, I love them!
To be honest, selain memiliki alur cerita yang menyenangkan, lagu-lagu di Itaewon Class juga berhasil men-distract saya. Padahal sebelumnya saya belum pernah mendengarkan lagu-lagu Korea, mengerti bahasanya pun tidak, Tapi, ada beberapa lagu yang menggunakan Bahasa Inggris dan liriknya sangat bagus disertai dengan alunan musik yang unik dan actually addictive. Begitu selesai menonton semua episodenya, saya langsung mencari original soundtracknya di Spotify. Berikut ini adalah 6 lagu favorit saya deserta urutannya di Itaewon Class:
Social Issues
Drama ini sangat kaya akan isu-isu sosial yang membuat penonton merasa relate karena isu diangkat dengan sangat humanize, serta jalan ceritanya mudah dicerna. Berikut ini beberapa isu sosial yang menurut pendapat saya layak mendapatkan stand out point:
Bullying & Racism : Seperti yang diawal saya ceritakan bahwa asal muasal konflik drama ini dimulai adalah adanya bullying dari pihak yang merasa lebih berkuasa dan kuat ke pihak yang lemah. Isu ini diangkat karena memang masih banyak sekali beberapa okum di lapisan masyarakat yang melakukan tersebut, termasuk di Korea. Kemudian, salah satu tim Danbam yang merupakan blasteran Afrika dan Korea, namun banyak yang tidak mempercayai bahwa Toni adalah keturunan Korea sampai akhirnya dia mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan di salah satu tempat clubbing yang mereka datangi. Menyikapi hal tersebut, akhirnya Toni melakukan vandalisme dengan mencorat-coret dinding tempat clubbing tersebut dengan tulisan racism.
Kekuasaan dan Kesenjangan Hukum : Kasus tabrak lari yang dilakukan Jang Geun-Won ke ayahnya Park Seo-Ro-Yi, membuat Jang Dae-Hee dengan semua kekuasaannya meminta polisi menutupi kasus tabrak lari yang dilakukan oleh anaknya. Park Seo-Ro-Yi bukannya mendapat keadilan, malah dia dijebloskan ke dalam penjara selama 3 tahun. Tidak hanya itu, ada juga case ketika Park Seo-Ro-Yi ditipu oleh perusahaan investasi yang ternyata adalah suruhan dari Jang Dae-Hee karena kekuasaan yang dia miliki.
Diskriminasi Mantan Narapidana : Hingga saat ini memang masih terjadi diskriminasi pada mantan narapidana. Masih ada rasa kurang menerima keberadaan mereka ketika kembali ke masyarakat. Padahal, mungkin saja yang masuk ke dalam penjara adalah orang yang tidak bersalah atau bahkan mereka yang sudah berubah ketika menjalani masa hukuman. Seperti Park Seo-Ro-Yi, di dalam penjara dia terus belajar dari buku autobiografi Jang Dae-Hee tentang meraih kesuksesan dalam berbisnis. Choi Seung-Kwon (yang diperankan oleh Ryoo Kyung-Soo) sesama narapidana mantan gangster yang beranggapan bahwa narapidana tidak memiliki value ketika kembali ke masyarakat. Setelah dia keluar dari penjara, dia bertemu kembali dengan Park Seo-Ro-Yi yang sedang membangun bisnis restoran, kemudian dia mengubah cara pandangnya bahwa mantan narapidana juga memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
LGBT : Lesbian, Gay, Bisexual dan Transexual adalah fenomena yang sudah lama menjadi sorotan dunia. Banyak lapisan masyarakat ataupun kelompok agama yang menentang kebijakan terkait dengan LGBT. Polemik ini ikut diangkat dalam drama Itaewon Class. Ma Hyeon-Yi (yang diperankan oleh Lee Joo-Young), adalah seorangchef di Danbam, yang ternyata adalah seorang transgender. Tidak malu dengan kondisinya walaupun identitasnya diungkap ke public, dia pun semakin meyakinkan diri bahwa tidak ada yang perlu dia buktikan ke dunia luar, kecuali kemampuan memasaknya dan menjadikan Danbam juara dalam kompetisi masak untuk mendapatkan gelar Kedai Terbaik.
Stereotype Usia : Somehow, di beberapa level people masih ada stereotype terhadap penilaian seseorang yang berbanding lurus dengan umurnya. Masih ada yang beranggapan bahwa umur muda tidak memiliki kemampuan yang mumpuni untuk menghasilkan sesuatu. Jo Yi-Seo (yang diperankan oleh Kim Da-Mi) sebagai contohnya. Setelah lulus SMA, dia memilih untuk bekerja dengan Park Seo-Ro-Yi di restoran, walaupun awalnya karena dia suka ke Park Seo-Ro-Yi. Tapi, dengan kecerdasan dan sikap profesionalnya, Jo Yi-Seo mampu membuat Danbam sukses dan berkembang menjadi perusahaan besar di Korea dalam waktu yang terbilang singkat. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi seseorang tidak berbanding lurus dengan usianya.
Overall, saya suka sekali dengan dramanya. Highly recommended, terutama buat para pemula yang baru nonton drama Korea seperti saya. Last but no least, message dari drama ini sangat clear dan bagus sekali. Seperti:
Jangan pernah merendahkan value dari diri kita sendiri;
Selalu memiliki positive mindset untuk setiap masalah yang dihadapi; dan
Persistence, karena kesuksesan tidak didapatkan dengan cara yang instan;
Two thumbs up untuk seluruh crew dari Itaewon Class karena menghadirkan drama dengan konflik yang tidak terkesan dibuat-buat, alur cerita yang sangat enak sekali dinikmati, para cast yang selain memiliki paras luar biasa membuat para perempuan, seperti saya terkagum-kagum, serta original soundtrack yang matang sekali di setiap scene-nya.
You guys have to watch!
Comments